by Tim Media | Oct 18, 2025 | Warta Kiwari
Bandung, Oktober 2025 — Rapat Koordinasi Evaluasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat berlangsung sukses dan penuh makna. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang evaluasi dan penguatan sinergi antara pusat dan daerah, tetapi juga menegaskan komitmen BBPMP Jawa Barat dalam membangun layanan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan ramah bagi kelompok rentan.
Dalam arahannya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan rapat ini yang dinilai strategis dan berdampak besar bagi peningkatan mutu layanan pendidikan di daerah.
“Ya, tadi kita ingin mempererat koordinasi dan kerja sama antara pusat dan Provinsi Jawa Barat. Kita juga melakukan beberapa evaluasi terhadap pelaksanaan SPMB tahun ini, dan harapannya ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat strategis, sehingga hasil evaluasi dan pembelajaran di wilayah ini akan memberi dampak luas terhadap pelaksanaan kebijakan pendidikan nasional.
“Kami ingin terus bersama dengan Pak Kadisdik dan Kepala BBPMP, untuk mencari bagaimana persoalan-persoalan yang muncul di daerah bisa dicarikan solusinya secara kolaboratif. Forum ini adalah cara untuk mencari solusi besar agar persoalan yang muncul tahun ini tidak terulang di SPMB berikutnya,” lanjutnya.
Lebih jauh, Wamendikdasmen menekankan pentingnya memastikan bahwa hak anak tetap terlindungi, tanpa mengorbankan prinsip keadilan dan akses yang setara.
Menanggapi hasil evaluasi pelaksanaan SPMB di Jawa Barat, Wamen Fajar mengapresiasi capaian yang telah berjalan cukup baik. Ia menilai bahwa dinamika di lapangan merupakan bagian dari proses belajar bersama.
“Secara umum berjalan cukup baik. Karena setiap kebijakan yang diturunkan ke daerah pasti menghadirkan dinamika. Nah, dinamika itulah yang terus kita pelajari untuk menemukan solusinya. Nanti akan ada forum best practice, agar kita bisa belajar dari pengalaman daerah lain. Kadang solusi muncul ketika kita duduk mendengarkan orang lain yang menghadapi persoalan serupa,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi BBPMP Jawa Barat untuk memperkuat kolaborasi lintas level dalam memastikan proses penerimaan murid baru berjalan transparan, berkeadilan, dan berpihak pada peserta didik.
Melalui kegiatan ini pula, BBPMP Jawa Barat menegaskan komitmennya dalam tiga hal utama:
- Menguatkan perspektif inklusi dan perlindungan anak dalam layanan pendidikan,
- Melibatkan kelompok disabilitas dalam kegiatan publik, dan
- Menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa setiap individu berhak untuk berkontribusi dan dihargai.
Dengan semangat kolaboratif dan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi, BBPMP Jawa Barat terus berupaya menjadi penggerak mutu pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkeadilan bagi semua.
Tim Media
by Tim Media | Oct 16, 2025 | Warta Kiwari
Siaran Pers
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor: 658/sipers/A6/X/2025
Jakarta, 14 Oktober 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Kehutanan menandatangani Naskah Kesepamahaman (MoU) tentang pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kehutanan dan bidang pendidikan dasar dan menengah. Penandatanganan ini meneguhkan komitmen kedua kementerian untuk bersinergi menghadirkan layanan pendidikan bermutu yang memperkuat literasi lingkungan dan kepemimpinan pelestarian hutan sejak jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah baik untuk menghubungkan sektor pendidikan dengan pelestarian lingkungan hidup.
“Kerja sama ini tidak hanya memperkuat pendidikan formal, tetapi juga menumbuhkan kesadaran lingkungan dan tanggung jawab terhadap pelestarian alam di kalangan peserta didik. Anak-anak kita harus belajar langsung dari alam agar tumbuh menjadi generasi yang mencintai linkungan dan menjaga keberlanjutannya,” ujar Menteri Abdul Mu’ti dalam sambutannya di Jakarta, Senin (13/10).
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam laporannya menjelaskan bahwa MoU ini merupakan hasil pembahasan intensif antara kedua kementerian. Ruang lingkup kerja sama mencakup pengembangan kompetensi dan kapasitas SDM, pengembangan perangkat ajar yang mendukung pelestarian hutan, serta dukungan substansi penguatan kurikulum khususnya di SMK bidang kehutanan. Selain itu, kedua kementerian juga bersepakat untuk melakukan pertukaran dan pemanfaatan data serta sarana prasarana secara sinergis.
Sebagai tindak lanjut, Suharti menambahkan bahwa kedua kementerian akan menyiapkan rencana kerja sama dan melakukan pemantauan serta evaluasi berkala agar pelaksanaan kerja sama berjalan efektif dan memberi manfaat nyata bagi peserta didik, satuan pendidikan, serta masyarakat luas.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan apresiasinya atas terjalinnya sinergi lintas sektor ini. Ia menekankan bahwa kolaborasi tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat peran sekolah kejuruan, khususnya SMK Kehutanan, agar mampu mencetak lulusan yang unggul dan berkontribusi bagi sektor kehutanan nasional.
“Saat ini terdapat lima SMK Kehutanan negeri yang tersebar di berbagai lokasi yaitu Pekanbaru, Majalengka, Makassar, Samarinda dan Manokwari. Selain itu masih ada lebih dari 30 SMK Kehutanan swasta tersebar di seluruh Indonesia yang diharapkan memperoleh manfaat langsung dari kerja sama ini,” ujarnya.
Dalam hal implementasi, Mendikdasmen menekankan pentingnya tidak menambah beban kurikulum dengan mata pelajaran yang baru. Sebaliknya, materi tentang pelestarian hutan dan kekayaan hayati dapat diintegrasikan melalui beragai format, termasuk bahan bacaan suplemen bagi peserta didik.
Dengan ditandatanganinya MoU ini, Kemendikdasmen dan Kemeterian Kehutanan berkomitmen untuk membangun generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berwawasan lingkungan. Generasi ini diharapkan tidak hanya mencintai hutan, tetapi juga turut menjaga kelestariannya sebagai kekayaan alam Indonesia untuk masa depan.
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X:x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah
by Tim Media | Oct 15, 2025 | Warta Kiwari
Jakarta Timur – Dalam rangka penyelenggaraan Private Sector Resilience Movement (PSRM) 2025, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berkolaborasi dengan PT Astra International Tbk menyelenggarakan Apel Gelar Peralatan dan Pembukaan PSRM 2025 pada Rabu, 15 Oktober 2025 di Lapangan Utama Buperta Cibubur, Jakarta Timur.
BBPMP Provinsi Jawa Barat turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut mewakili Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Delegasi dari Kemendikdasmen terdiri dari empat orang perwakilan BBPMP Jawa Barat, satu anggota Bandung Rescue LPMP Jabar, lima orang dari BPMP DKI Jakarta, serta lima perwakilan dari BBGTK Jabar.
Dalam kegiatan tersebut, tim dari BBPMP Jawa Barat bersama anggota Bandung Rescue LPMP Jabar melaksanakan pemasangan Tenda Pendukung Pembelajaran Darurat yang menjadi simbol kesiapan sektor pendidikan dalam menghadapi situasi bencana. Selain tenda, tim juga membawa Peralatan Pembelajaran Darurat sebagai bagian dari simulasi dukungan terhadap keberlangsungan proses belajar mengajar di wilayah terdampak.
Kehadiran Kemendikdasmen melalui partisipasi ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pendidikan terhadap berbagai potensi krisis. Dalam kesempatan tersebut, area Kemendikdasmen juga dikunjungi oleh Bapak Lili dari Sestama Kemenko PMK serta Bapak Agus dari Basarnas selaku Deputi Potensi SAR Nasional, yang memberikan apresiasi terhadap sinergi antarinstansi dalam membangun kesiapsiagaan nasional melalui kegiatan PSRM 2025.
Tim Media
by Tim Media | Oct 13, 2025 | Warta Kiwari
Padalarang, 13 Oktober 2025 – Dalam menjalankan peran advokasi, fasilitasi, dan supervisi pendidikan, kemampuan berbahasa yang baik menjadi bekal utama, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Tahap I, pada Senin (13/10), bertempat di Aula Tangkuban Perahu, Kampus Padalarang.
Kegiatan ini diikuti oleh 74 peserta yang terdiri dari unsur Kepala, Kepala Bagian Umum, serta para Widyaprada BBPMP Jawa Barat. Pelaksanaan UKBI bertujuan untuk memetakan tingkat kemahiran berbahasa Indonesia para pegawai sebagai langkah awal dalam pengembangan kompetensi berbahasa yang menjadi bagian penting dari proses bisnis penjaminan mutu pendidikan.
Sebagaimana diketahui, BBPMP Jawa Barat memiliki peran strategis dalam melaksanakan fungsi advokasi, fasilitasi, dan supervisi kualitas capaian pendidikan di Provinsi Jawa Barat. Dalam menjalankan peran tersebut, kemampuan menyampaikan pesan secara efektif menjadi keterampilan yang sangat penting, terutama dalam membangun komunikasi yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan.
Kepala BBPMP Provinsi Jawa Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen lembaga dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
“Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar bukan hanya soal tata bahasa, tetapi juga mencerminkan profesionalisme, kejelasan dalam menyampaikan ide, dan kemampuan berdialog dengan berbagai pihak. Melalui UKBI ini, kita ingin memastikan seluruh pegawai BBPMP Jabar memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dalam menjalankan peran penjaminan mutu,” ujarnya.
Hasil dari pelaksanaan UKBI ini akan dijadikan dasar dalam rencana tindak lanjut peningkatan kompetensi berbahasa pegawai, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun kegiatan penguatan literasi komunikasi.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh pegawai BBPMP Jawa Barat dapat semakin terampil dalam menggunakan bahasa Indonesia secara efektif, santun, dan sesuai kaidah, sehingga dapat mendukung peran BBPMP Jabar dalam mengawal mutu pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan di Provinsi Jawa Barat.
Tim Media
by Tim Media | Oct 3, 2025 | Warta Kiwari
Bandung Barat – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) UPT Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen periode 2025–2029, yang berlangsung pada 1–3 Oktober 2025 di BBPMP Provinsi Jawa Barat Kampus Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Jenderal PAUD Dasmen, Gogot Suharwoto. Dalam sambutannya, Gogot menegaskan bahwa penyusunan Renstra tidak hanya berorientasi pada dokumen perencanaan, melainkan harus berangkat dari visi besar pendidikan dasar dan menengah yaitu “Pendidikan Bermutu Untuk Semua”.
“Pendidikan bermutu harus dihadirkan ke semua orang, tidak boleh ada program pendidikan yang hanya untuk kelompok tertentu,” kata Gogot saat memberikan pembekalan.
Lebih jauh, ia menekankan tiga pilar Pendidikan Bermutu untuk Semua yang menjadi landasan penyusunan Renstra:
Inklusif, dimana setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau kondisi, berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas
Adaptif, apa yang kita ajarkan ke anak-anak sesuai dengan apa yang dibutuhkan mereka dan bakat potensinya
Partisipatif, menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, sekolah, guru, orang tua, hingga masyarakat luas
Rakor ini dihadiri oleh Kepala Bagian/Kepala Subbagian Umum dan staf Perencanaan BBPMP dan BPMP dari seluruh Indonesia untuk membahas rancangan Renstra 2025–2029 yang mencakup program prioritas Kemendikdasmen.
Kepala BBPMP Jawa Barat, Komalasari, menyampaikan bahwa Renstra akan menjadi pedoman bagi UPT di seluruh Indonesia dalam melaksanakan program pendidikan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. “Penyusunan Renstra ini diharapkan mampu meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan sekaligus menjadi instrumen nyata dalam peningkatan mutu pendidikan di daerah,” ujarnya. (MD)
Tim Media