Pendidikan Karakter Pancawaluya Gelombang II (Dok.BBPMP)
Bandung Barat, 21 Juni 2025 – BBPMP Jawa Barat melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pendidikan Karakter Pancawaluya Gelombang II pada Kamis, (19/6), yang bertempat di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Cikole, Lembang, Kab. Bandung Barat. Monev ini bertujuan untuk memastikan Pendidikan Karakter Panca Waluya berjalan dengan baik dan efektif sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk Provinsi Jawa Barat.
Terdapat 101 siswa yang mengikuti kegiatan Pendidikan Karakter Pancawaluya Gelombang II dengan berbagai latar belakang pelanggaran dari pelanggaran berat, sedang dan ringan. Calon siswa binaan direkomendasikan oleh sekolah, polsek maupun masyarakat dengan persetujuan orang tua dan dilakukan analisis awal oleh tim psikolog sebagai dasar pembinaan.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan Pendidikan Karakter Pancawaluya ini terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Dinas Kesehatan, dan tim Psikolog.
Selama pembinaan, hak-hak anak tetap terpenuhi, termasuk hak mendapatkan pendidikan formal, makanan bergizi, beribadah, berolahraga, bermain, layanan kesehatan, dan jam tidur yang cukup. Fasilitas yang memadai juga disediakan, seperti ruang kelas yang aman dan nyaman, perlengkapan makan bersih, fasilitas kesehatan lengkap dengan ambulans, serta fasilitas ibadah dan olahraga.
Setelah pendidikan selesai, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melanjutkan program pembinaan selama 1 tahun, termasuk kegiatan parenting untuk orang tua siswa, pendampingan, serta menjadikan alumni sebagai duta disiplin dan duta bela negara.
Gubernur Jabar Audiensi dengan Mendikdasmen Bahas Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan (Dok.Pubkom)
Jakarta, 18 Juni 2025 — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), melakukan audiensi langsung dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti, di Gedung A Senayan, Jakarta pada Selasa (17/6). Kunjungan ini bertujuan membahas berbagai strategi peningkatan kualitas pendidikan di Jawa Barat sebagai bagian dari upaya penguatan pembangunan sumber daya manusia.
Gubernur KDM didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Asisten Daerah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Audiensi juga dihadiri oleh Wakil Menteri Dikdasmen Prof. Atip Latipulhayat, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen beserta jajaran, Inspektorat Jenderal, Sekretaris Dirjen PAUD Dikdasmen, serta Kepala BBPMP Provinsi Jawa Barat.
Dalam pemaparannya, Gubernur KDM menyoroti sejumlah program prioritas di Jawa Barat, antara lain penguatan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), peningkatan akses dan pemerataan pendidikan, perbaikan infrastruktur pendidikan, serta penanganan serius terhadap anak tidak sekolah (ATS).
Sinergisitas dan keselarasan antara pemerintah pusat dan daerah memegang peranan penting dalam mewujudkan visi dan misi Pendidikan Bermutu untuk Semua karena hanya melalui kerja sama yang harmonis antar kedua belah pihak maka kebijakan Pendidikan Nasional dapat dipastikan tidak hanya menjadi strategi di tingkat pusat semata melainkan juga dapat didorong secara efektif implementasinya sesuai konteks dan kebutuhan di daerah.
“Kami sebagai Kementerian teknis yang bertanggung jawab dengan pendidikan dan begitu juga Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dan bersinergi untuk menghadirkan pendidikan yang bermutu untuk semua termasuk di Jawa Barat,” tutup Wamen Atip.
Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti menyambut baik langkah-langkah strategis yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Saya menyampaikan apresiasi kepada Pak Gubernur sudah hadir di Kementerian untuk memperkuat sinergi pusat dan daerah,” ungkap Mendikdasmen.
Audiensi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk menghadirkan pendidikan bermutu bagi seluruh warga Jawa Barat.
BBPMP Jabar Dampingi Wamendikdasmen Tinjau SPMB dan Sinergi Pendidikan di Kota Bandung
Bandung, 16 Juni 2025 — Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat turut mendampingi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A., dalam kunjungan kerja ke Kota Bandung pada Senin (16/6).
Fokus utama kunjungan ini adalah pemantauan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kota Bandung, serta penguatan sinergi antar pemangku kepentingan guna mewujudkan tata kelola pendidikan secara lancar, tertib, bersih, transparan, dan akuntabel, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, melakukan pemantauan langsung ke SMP Negeri 7 Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin (16/6).
“Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berharap agar pelaksanaan SPMB di seluruh satuan pendidikan bisa berjalan sesuai peraturan yang berlaku. Tidak ada lagi kecurangan, tidak ada lagi istilah jual-beli. Kita harus menerapkan prinsip adil untuk ke depannya,” jelas Wamen Fajar.
Rangkaian agenda dimulai dari kunjungan ke SMP Negeri 7 Bandung, di mana Wamen dan rombongan meninjau langsung proses penerimaan siswa baru. Kegiatan dilanjutkan dengan audiensi bersama Wali Kota Bandung, membahas peran strategis pemerintah daerah dalam mendukung sistem pendidikan yang berkualitas. Kunjungan kemudian ditutup dengan peninjauan ke Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI).
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengapresiasi kunjungan Wamendikdasmen ke SMP Negeri 7 Kota Bandung, dalam rangka peninjauan pelaksanaan SPMB untuk SMP dan SMA di sekolah ini. Farhan menyatakan siap untuk bersinergi dalam rangka menyukseskan SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 ini.
“Alhamdulillah, pada hari ini, bersama Pak Wamen Fajar, kami melakukan peninjauan langsung proses SPMB di sekolah negeri. SMP Negeri 7 ini dipilih karena ada penerimaan siswa SMP dan SMA. Kami berharap bahwa apa yang kami lakukan ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan ketentuan yang ada. Secara keseluruhan, ini merupakan komitmen dari kami pelaksana kegiatan sistem pendidikan, sesuai kewenangan kami di jenjang SD dan SMP,” tutur Farhan.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Kemendikdasmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan satuan pendidikan dalam menciptakan sistem pendidikan yang berpihak kepada semua anak bangsa, tanpa diskriminasi.