Rapor Pendidikan yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada 18 Maret 2025 memberikan gambaran penting tentang mutu pendidikan di Indonesia, yang diharapkan menjadi alat evaluasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di berbagai sektor. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menekankan bahwa Rapor Pendidikan berfungsi sebagai peta mutu untuk menilai dan memperbaiki kualitas layanan pendidikan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Pencapaian Indeks SPM Provinsi Jawa Barat 2025 sangat berkaitan dengan tujuan Rapor Pendidikan, yaitu peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh. Berdasarkan Rapor Pendidikan, Provinsi Jawa Barat mencatatkan pencapaian yang variatif dengan beberapa daerah berada dalam kategori Tuntas Pratama dan Tuntas Madya, sementara ada pula yang termasuk dalam kategori Tuntas Muda, mencerminkan perlunya upaya berkelanjutan dalam memenuhi standar pelayanan pendidikan yang lebih tinggi.

Tabel 1. Indeks SPM Pendidikan di Jawa Barat Tahun 2022 – 2025

Kategori SPM Pendidikan Jawa Barat Tahun 2025

Terdapat 4 (empat) kategori utama yang digunakan untuk menilai kualitas pendidikan di berbagai daerah, yaitu Tuntas Muda, Tuntas Pratama, Tuntas Madya, dab Tuntas Paripurna. Berdasarkan data Indeks SPM Provinsi Jawa Barat 2025, pada kategori Tuntas Muda (skor Indeks SPM kurang dari 70,00), hanya satu daerah yang termasuk, yaitu Kabupaten Indramayu dengan skor 65,26. Belum ada satupun daerah yang masuk kategori Tuntas Paripurna.

Pada kategori Tuntas Pratama (skor Indeks SPM antara 70,00 hingga 79,99), selain Provinsi Jabar (SMA-SMK-SLB) dengan skor 73,43, terdapat 17 kabupaten/kota yang termasuk dalam kategori Tuntas Pratama adalah Kabupaten Bandung (76,25), Kabupaten Bandung Barat (75,54), Kabupaten Bekasi (71,76), Kabupaten Bogor (72,79), Kabupaten Cianjur (70,84), Kabupaten Cirebon (75,37), Kabupaten Garut (73,53), Kabupaten Karawang (71,78), Kabupaten Majalengka (74,40), Kabupaten Pangandaran (78,84), Kabupaten Purwakarta (72,29), Kabupaten Subang (74,18), Kabupaten Sukabumi (73,46), Kabupaten Sumedang (78,79), Kabupaten Tasikmalaya (78,00), Kota Bogor (79,81), dan Kota Cirebon (75,37).

Selanjutnya 9 kabupaten/kota daerah yang termasuk kategori Tuntas Madya (skor Indeks SPM antara 80,00 hingga 89,99) yaitu Kabupaten Ciamis (80.73), Kabupaten Kuningan (81.18), Kota Bandung (81.34), Kota Bekasi (82.53), Kota Banjar (81.71), Kota Cimahi (81.84), Kota Depok (80.54), Kota Sukabumi (80.64), dan Kota Tasikmalaya dengan skor 80.03.

Daerah yang Mengalami Kenaikan Skor Indeks SPM

Kabupaten Bandung mengalami kenaikan yang cukup baik, dari 75.42 pada tahun 2024 menjadi 76.25 pada tahun 2025. Meskipun angka kenaikannya tidak terlalu besar (1.10%), pencapaian tersebut masih menunjukkan perbaikan dalam kualitas pendidikan, yang membawa kabupaten ini ke dalam kategori Tuntas Pratama. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat, yang mencatatkan kenaikan skor 1.19%, dari 74.65 menjadi 75.54 pada tahun 2025. Dengan peningkatan ini, kabupaten ini masih berada dalam kategori Tuntas Pratama, yang menunjukkan kualitas pendidikan yang terus membaik.

Kabupaten Bekasi mencatatkan kenaikan yang signifikan, dari 69.06 pada tahun 2024 menjadi 71.76 pada tahun 2025, yang berarti ada peningkatan 3.91%. Meskipun Kabupaten Bekasi masih berada di kategori Tuntas Pratama, kenaikan yang tercatat menunjukkan adanya upaya yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Begitu pula dengan Kabupaten Bogor, yang mengalami kenaikan dari 72.05 menjadi 72.79, meskipun angka kenaikannya terbilang kecil (1.03%), tetap menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di daerah ini cukup stabil dan menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan signifikan sebesar 11.38%, dari 67.67 pada tahun 2024 menjadi 75.37 pada tahun 2025, yang menunjukkan bahwa program pendidikan di daerah ini cukup berhasil.  Kota Banjar juga mencatatkan kenaikan signifikan, dari 78.54 menjadi 81.71, dengan kenaikan 4.04%, yang membawa kota ini ke kategori Tuntas Madya.

Kota Bekasi, dengan skor 82.53 pada tahun 2025, tercatat sebagai kota yang mengalami peningkatan yang sangat baik, dengan kenaikan 1.30% dari tahun sebelumnya. Kota Cimahi juga mencatatkan kenaikan meskipun lebih kecil, dari 81.11 menjadi 81.84, tetap menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di kota ini sangat baik. Kota Depok, Kota Sukabumi, dan Kota Tasikmalaya masing-masing mengalami peningkatan kecil namun signifikan. Kota Depok mencatatkan skor 80.54 pada tahun 2025.

Daerah yang Mengalami Mengalami Penurunan Skor Indeks SPM

Terdapat beberapa kabupaten dan kota yang mengalami penurunan skor Indeks SPM dari tahun 2024 ke tahun 2025. Misalnya, Kabupaten Ciamis, meskipun tetap berada dalam kategori Tuntas Madya, mengalami sedikit penurunan dari 80.93 pada tahun 2024 menjadi 80.73 pada tahun 2025, dengan penurunan sebesar 0.25%. Begitu pula dengan Kabupaten Garut, yang mengalami penurunan lebih besar, dari 75.04 menjadi 73.53, mencatatkan penurunan 2.01%.

Selain itu, Kabupaten Kuningan, yang sebelumnya tercatat dengan skor 81.88 pada tahun 2024, juga mengalami penurunan menjadi 81.18 pada tahun 2025, dengan penurunan sebesar 0.85%. Kabupaten Majalengka juga mencatatkan penurunan, dari 76.01 menjadi 74.4, yang menunjukkan penurunan sekitar 2.12%. Kabupaten Purwakarta mencatatkan penurunan terbesar dengan skor 75.15 pada tahun 2024 yang turun menjadi 72.29 pada tahun 2025, dengan penurunan sebesar 3.81%. Kabupaten Sumedang juga mengalami penurunan dari 81.45 menjadi 78.79, yang menunjukkan penurunan 3.27%.

Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Cirebon juga mencatatkan penurunan dalam skor mereka. Kabupaten Tasikmalaya, yang pada tahun 2024 mencatatkan skor 78.53, turun menjadi 78.00 pada tahun 2025, mencatatkan penurunan sebesar 0.67%. Kota Cirebon mengalami penurunan signifikan dari 81.07 pada tahun 2024 menjadi 75.37 pada tahun 2025, dengan penurunan 7.03%, yang menunjukkan penurunan cukup drastis dalam kualitas pendidikan di daerah tersebut. Selain itu, Kota Sukabumi juga mengalami sedikit penurunan dari 81.17 menjadi 80.64, dengan penurunan 0.65%. Namun, penurunan ini relatif kecil dibandingkan dengan beberapa daerah lainnya.

Simpulan

Secara keseluruhan, kualitas pendidikan di provinsi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, meskipun ada beberapa daerah yang mengalami penurunan. Sebagian besar daerah berada dalam kategori Tuntas Pratama yang mencakup 17 kabupaten dan 2 kota, termasuk Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bekasi, yang menunjukkan perbaikan kualitas pendidikan. Selain itu, terdapat 9 kabupaten/kota yang berhasil mencapai kategori Tuntas Madya, seperti Kota Bekasi, Kota Cimahi, dan Kota Bandung. Meskipun belum ada daerah yang mencapai Tuntas Paripurna sebagian besar daerah mengalami kemajuan yang baik.

Namun, ada beberapa daerah yang mengalami penurunan dalam Indeks SPM, seperti Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Purwakarta, yang menunjukkan bahwa meskipun ada upaya peningkatan, beberapa daerah masih menghadapi tantangan dalam mempertahankan kualitas pendidikan. Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Jawa Barat menunjukkan tren positif, yang perlu didorong lebih lanjut agar semua daerah dapat mencapai standar kualitas pendidikan yang maksimal.

Penulis: Pokja Sekolah Dasar BBPMP Provinsi Jawa Barat

Skip to content