by Tim Media | Sep 9, 2025 | Warta Kiwari
Tangerang, 6 September 2025 – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat bersama BBPMP Sulawesi Selatan, BPMP Sumatera Utara, dan BBPMP Sumatera Barat menghadiri kegiatan Koordinasi Piloting Pengembangan Berpikir Komputasional (PBK) dan Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (KA) di Satuan PAUD. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada 4–6 September 2025 di Hotel Mercure Serpong Alam Sutera, Tangerang.
Koordinasi dibuka oleh Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, S.Si., M.Pd., dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala BBPMP Jawa Barat, Komalasari, S.Pd., M.Pd., Kepala BBPMP Sulawesi Selatan, BPMP Sumatera Utara, serta BBPMP Sumatera Barat. Turut hadir Widyaprada Ahli Utama/Ketua Tim Kerja Pembelajaran dan Penilaian, Tim Penulis Pengembangan PBK dan KA di jenjang PAUD, serta Dr. Muhammad Muchlas Rowi, S.F., S.H., M.M., Staf Khusus
Mendikdasmen Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan, yang memaparkan mengenai sekolah model Koding-KA.
Menyiapkan Anak dengan Keterampilan Abad 21
Di era digital, anak-anak perlu dibekali keterampilan abad 21, seperti berpikir komputasional, literasi digital, dan pemahaman data. Tujuan pengembangan ini tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan akademik, tetapi juga membentuk karakter, kreativitas, empati, serta kesiapan menghadapi tantangan global. PBK dan KA mendorong strategi pembelajaran yang menempatkan anak sebagai pusat proses belajar, dengan suasana yang berkesadaran (mindful), bermakna
(meaningful), dan menggembirakan (joyful). Pengembangan berpikir komputasional pada anak usia dini dapat dilakukan
melalui dua pendekatan:
- Plugged – menggunakan perangkat digital seperti komputer atau tablet.
- Unplugged – tanpa perangkat digital, misalnya melalui permainan, puzzle, kegiatan seni, dan aktivitas kreatif lainnya.
Peran Kecerdasan Artifisial di PAUD
Kecerdasan Artifisial (KA) berperan penting dalam mendukung pembelajaran di PAUD. Guru dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan kontekstual, sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, dan inovatif pada anak.
Penggunaan KA juga semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari melalui aplikasi populer seperti Google, TikTok, Instagram, Canva, hingga ChatGPT. Kehadiran teknologi ini membuat KA semakin mudah diakses oleh siapa pun tanpa harus menjadi ahli teknologi. Bahkan, sistem berbasis KA dapat membantu guru mendeteksi lebih dini keterlambatan perkembangan atau kesulitan belajar anak dengan menganalisis pola perilaku dan performa mereka secara berkelanjutan.
Menuju Generasi Emas Indonesia
Melalui pengembangan PBK dan pemanfaatan KA, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang logis, kreatif, mampu bekerja sama, dan berkomunikasi dengan baik. Upaya ini menjadi langkah nyata dalam menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045 yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi perkembangan zaman. (TR)
by Tim Media | Sep 5, 2025 | Warta Kiwari
Siaran Pers
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor: 511/sipers/A6/IX/2025
Jakarta, 4 September 2025 — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengapresiasi antusias murid yang menunjukkan minat besar untuk mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA). Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), hingga saat ini jumlah pendaftar menyentuh angka lebih dari 2 juta peserta didik.
“Peningkatan jumlah pendaftar ini menunjukkan semakin tingginya minat murid untuk mengukur capaian belajar sekaligus membuka peluang masuk ke seleksi nasional jalur prestasi. Kami mengimbau kepada sekolah dan murid untuk melakukan pendaftaran secepatnya, sehingga peluang untuk memilih jadwal dan mempersiapkan diri menjadi semakin matang,” ungkap Mendikdasmen, Abdul Mu’ti saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Teknis dan Pendataan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun 2025, di Jakarta, Selasa (2/9).
Mendikdasmen menambahkan bahwa TKA merupakan upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam meningkatkan layanan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Ia menuturkan TKA akan terus dilaksanakan dan sudah ada perangkat-perangkat aturan yang mendukung pelaksanaan tersebut.
“Kami telah menyampaikan dalam rapat kabinet bahwa TKA menjadi terobosan Kemendikdasmen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dan juga dalam rapat bersama dengan Komisi X DPR RI kami menegaskan bahwa TKA menjadi alat pengukur kemampuan murid dalam bidang literasi dan numerasi,” tutur Menteri Mu’ti.
Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, mengungkapkan bahwa pelaksanaan rakor ini bertujuan untuk melakukan progres pengecekan data pendaftaran murid peserta TKA. Ia menyebut, rakor ini menghadirkan para peserta yang terdiri dari tim teknis asesmen skala nasional, mulai dari Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Kementerian Agama, dan tim Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) di seluruh provinsi.
“Saat ini telah terdata lebih dari dua juta murid siap mengikuti TKA. Data ini akan terus bertambah, seiring dengan jadwal pendaftaran yang ditetapkan. Melalui rakor ini juga kami akan melakukan pendataan infrastruktur di berbagai daerah, dengan begitu para perwakilan dari masing-masing provinsi akan melaporkan kondisi dan kesiapan infrastruktur untuk TKA,” papar Toni.
Toni menambahkan, pelaksanaan rakor ini sekaligus mempersiapkan penulisan soal TKA untuk kelas enam SD dan kelas sembilan SMP. Ia berharap, kesempatan ini juga dapat mendiskusikan permasalahan teknis dan mitigasi risiko pelaksanaan TKA di masing-masing daerah.
“Semoga permasalahan teknis di tiap provinsi dapat menemukan solusi yang efektif dan efisien. Dan juga sinergi antara pemerintah pusat dan daerah semakin kuat, sehingga semua murid dapat terfasilitasi dengan baik dan mendapatkan kesempatan yang setara untuk bisa mengikuti TKA,” tutup Toni.
Peningkatan Jumlah Pendaftar TKA Meningkat
Pendaftaran TKA telah dibuka sejak 24 Agustus hingga 4 Oktober 2025. Melalui laman tka.kemendikdasmen.go.id, seluruh satuan pendidikan dapat mendaftarkan peserta didik untuk menjadi peserta TKA. Masyarakat juga bisa mengakses informasi seputar TKA. Saat ini jumlah pendaftar sudah mencapai lebih dari 2 juta peserta didik. Dari jumlah tersebut, terdapat lebih dari 370 ribu peserta didik yang telah memilih mata pelajaran pilihan. Sebagai informasi, pendaftaran TKA akan ditutup pada 5 Oktober 2025. Para peserta didik juga dapat melakukan pelatihan soal TKA melalui Ayo Coba TKA pada laman https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/ secara gratis.
by Tim Media | Aug 27, 2025 | Warta Kiwari
Cirebon – BBPMP Provinsi Jawa Barat turut serta dalam Kunjungan Bersama Komite Pengarah Nasional Program INOVASI Fase 3 yang dilaksanakan pada Selasa–Rabu, 26–27 Agustus 2025 di Kabupaten Cirebon.
Kegiatan ini difokuskan pada kesiapan implementasi Pembelajaran Mendalam (PM) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), serta upaya mengatasi kesenjangan pendidikan di jenjang SD dan MI. Rangkaian kunjungan bersama menjadi sarana penting untuk melihat langsung praktik pendidikan di lapangan, sekaligus merumuskan masukan strategis bagi pembahasan dalam Rapat Komite Pengarah Nasional.
Kunjungan ini diikuti oleh Kepala BSKAP Kemendikdasmen Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, BBPMP Provinsi Jawa Barat, BBGTK Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H. Ronianto, S.Pd, M.M.
Kepala BBPMP Provinsi Jawa Barat, Komalasari, S. Pd., M. Pd. mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kunjungan bersama ini memberikan penguatan nyata pada peningkatan literasi dan numerasi di Kabupaten Cirebon serta memperkuat sinergi lintas lembaga untuk mendorong transformasi pendidikan.
Hasil temuan lapangan akan menjadi bahan masukan yang berharga dalam perumusan kebijakan, terutama dalam mengawal implementasi pembelajaran yang lebih bermakna dan merata bagi anak-anak Indonesia.
Tim Media
by Tim Media | Aug 26, 2025 | Warta Kiwari
Bandung Barat – BBPMP Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan Advokasi Arah dan Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah kepada Bunda PAUD pada Selasa (26/8) di Kantor BBPMP Provinsi Jawa Barat Kampus Jayagiri.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan peran Bunda PAUD dalam mendukung kebijakan wajib belajar 1 tahun prasekolah serta mendorong percepatan pengukuhan Bunda PAUD di seluruh wilayah Jawa Barat.
Peserta advokasi terdiri atas Bunda PAUD kabupaten/kota, perwakilan Dinas Pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota se-Jawa Barat, serta perwakilan dari SEAMEO CECCEP.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Purwanto, M. Pd. Dalam sambutannya beliau menegaskan bahwa Bunda PAUD memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung implementasi kebijakan pemerintah.
“Satu tahun prasekolah dipandang esensial untuk membangun fondasi anak sejak dini sekaligus menanamkan lima karakter dan nilai luhur masyarakat Sunda, yaitu cageur, bageur, bener, pinter, dan singer,” jelasnya.
Selain itu, kegiatan advokasi ini juga menghadirkan narasumber hebat, Ir. Harris Iskandar, Ph.D. dari Direktorat PAUD, yang memberikan pemahaman mendalam mengenai peran strategis Bunda PAUD dalam mendukung kebijakan wajib belajar 1 tahun prasekolah.
Bunda PAUD Bersama Kelompok Kerja (Pokja) diharapkan terus mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menghadirkan layanan PAUD bermutu untuk semua, dalam kerangka Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
Peran aktif Bunda PAUD menjadi kunci dalam memastikan anak memperoleh stimulasi dan layanan pendidikan yang tepat sejak dini. “Dengan keterlibatan Bunda PAUD, implementasi kebijakan wajib belajar 1 tahun prasekolah dapat berjalan optimal sekaligus menyiapkan fondasi kuat bagi terwujudnya generasi emas Indonesia,” ungkapnya.
Advokasi yang dilaksanakan BBPMP Jabar ini menjadi langkah strategis untuk mendorong partisipasi berbagai pihak, khususnya Bunda PAUD, dalam mendukung kebijakan pemerintah guna mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Timker PAUD
by Tim Media | Aug 21, 2025 | Warta Kiwari
Subang – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Advokasi Implementasi Gerakan 7 Karakter Anak Indonesia Hebat (G7KAIH) pada 21–22 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 27 kabupaten/kota dengan melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bunda PAUD, Pengawas dan Penilik Satuan Pendidikan serta Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Kepala BBPMP Jabar, Komalasari, S.Pd. M.Pd., menjelaskan bahwa G7KAIH merupakan program penguatan karakter peserta didik yang selaras dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dan UKS. Ia menegaskan, keberhasilan program ini memerlukan kolaborasi lintas sektor.
“Sekolah tidak bisa berjalan sendiri. Perlu keterlibatan orang tua, masyarakat, pemerintah daerah, serta elemen lain agar G7KAIH benar-benar terintegrasi dalam budaya sekolah,” ujar Komalasari saat menghadiri kegiatan advokasi di Kabupaten Subang, Kamis (21/8/2025).
Dalam rangkaian advokasi, Kepala BBPMP Jabar juga berdiskusi dengan Bunda PAUD Kabupaten Subang, Ega Anjani Reynaldy, S.I.P. Diskusi tersebut menyoroti peran strategis Bunda PAUD dalam mendukung pelaksanaan G7KAIH, khususnya melalui kegiatan berbasis anak dan masyarakat.
Ruang lingkup advokasi sendiri meliputi sosialisasi kebijakan, fasilitasi pelaksanaan, serta penguatan sinergi lintas sektor. Forum advokasi bersama Bunda PAUD se-Jawa Barat pun menghasilkan sejumlah rekomendasi, seperti pencanangan G7KAIH oleh kepala daerah, penggerakkan Senam Anak Indonesia Hebat, dan sosialisasi program melalui berbagai forum masyarakat.
Dengan langkah ini, BBPMP Jabar berharap G7KAIH tumbuh menjadi gerakan kolektif yang memperkuat karakter anak Indonesia dan memperkuat sinergi pendidikan di Jawa Barat dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Tim Media
by Tim Media | Aug 21, 2025 | Warta Kiwari
Bandung Barat – Apakah cukup membekali anak usia dini hanya dengan kemampuan calistung (membaca, menulis, berhitung)? Atau justru perlu menyiapkan aspek akademik sekaligus non-akademik, termasuk perkembangan psikososialnya? Pertanyaan reflektif ini menjadi pengantar dalam Kegiatan Penguatan Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah-Mengapa PAUD dan Mengapa harus PAUD?. Kegiatan ini diselenggarakan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat pada hari Rabu (20/8) secara daring.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ir. Harris Iskandar, Ph.D, yang memaparkan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi tumbuh kembang anak. Menurutnya, PAUD memiliki peran strategis dalam menyiapkan kesiapan anak, baik akademik maupun non-akademik, sehingga mereka lebih siap melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar.
“PAUD adalah investasi jangka panjang yang memberikan pengembalian besar bagi masa depan anak dan masyarakat. Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah menjadi langkah strategis dalam memastikan setiap anak memperoleh pendidikan berkualitas sebelum memasuki SD/MI,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama bahwa PAUD bukan hanya tentang calistung, melainkan juga membangun aspek psikososial anak agar mereka lebih siap menghadapi proses belajar yang lebih formal. Dengan demikian, PAUD menjadi fondasi penting menuju kebijakan wajib belajar 13 tahun.
BBPMP Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan ini mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk bersama memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas sejak usia dini, demi terwujudnya generasi emas Indonesia di masa depan.
Timker PAUD